Fokus Kepada Hasil
Galatia
6:9 “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Apakah ada rasa sakit dalam mendapatkan bentuk tubuh yang ideal? Ya.
Apakah ada untungnya bagi Anda? Ya.
Apakah ada rasa sakit ketika melakukan hal yang benar dalam pernikahan Anda? Ya.
Apakah ada rasa sakit dalam mendisiplinkan diri Anda untuk bersaat teduh setiap hari? Ya.
Untuk bertahan dalam menjalani rasa sakit sesaat, Anda perlu melihat berkat jangka panjang yang menanti Anda.
“…yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita
yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah.” (Ibrani 12:2b)
Mengapa Yesus rela mati di kayu salib? Karena Dia tahu akan sukacita
yang didapat setelahnya, yaitu sukacita saat melihat kita semua
diselamatkan.
Ia rela melalui rasa sakit di kayu salib, karena Ia dapat mengabaikan rasa sakit itu demi berkat sukacita yang datang kemudian.
Ketika Anda mengalami masalah, penyakit, atau apapun itu,
hadapi dan berdoalah. Bawa pergumulan Anda kepada Tuhan di dalam doa,
ingatlah bahwa ini bukan akhir dari segalanya.
Luangkan waktu sejenak dan baca 2 Korintus 1:24-30.
Paulus dipukuli dan dilempari batu, selamat dari kapal karam, melawan
perampok, melewati banjir, padang pasir, dan lautan badai, pergi tanpa
makanan, air, dan pakaian yang menghangatkan tubuhnya, juga kurang
tidur.
Namun, terlepas dari penderitaan yang dialami selama pelayanannya, ia
masih bisa berkata, “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami sering merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya,
jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” (2 Korintus 4:16-17)
Segala sesuatu yang Paulus alami bagi Injil, ia sebut “masalah
ringan dan sesaat.” Dia tahu semua itu hanya masalah perspektif. Dia meminimalkan rasa sakit dan memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh.
Galatia 6:9 mengatakan bahwa “karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Selalu ada penundaan antara saat menanam benih dan saat memetik buah.
Apa yang sering kita inginkan adalah menanam benih dalam doa, dan
mengharapkan panen jawaban dengan segera. Tapi bukan begitu prosesnya.
Di musim apapun Anda mengalami pergumulan, baik di musim tanam
atau musim tumbuh yang mengharuskan Anda untuk menunggu, ingatlah bahwa
panen akan datang jika Anda tidak menyerah. Abaikan rasa sakit yang Anda
alami saat ini, untuk berkat kekal yang menanti Anda.